PEKANBARU, (Kanalkini.com) - Berawal dari dicomblangin oleh YL (perempuan) dan keluarganya. Seorang pria berinisial SN warga Kec. Tenayan Raya Kota Pekanbaru-Riau, diduga telah ditipu oleh seorang perempuan nernisial YL bersama Cs, yang menjajikan akan menikahkan YL dengan SN asalkan memunuhi persyaratan dari keluarga YL dengan memberikan mahar sesuai kesepakatan.
SN yang menyampaikan kronologis kejadian kepada awak media. Mengatakan, bahwa kejadian ini bermula pada bulan Februari 2023 lalu saat family perempuan inisial TL yang berada di Pekanbaru kepada saya, bahwa ada seorang wanita yang sedang berada di Sibolga yang sedang mencari pasangan untuk serius berkeluarga yang akunya keluarga TL.
Lalu cerita dami cerita, TL mengatakan kepada saya manatau ada kecocokan jalin dulu komunikasi nomornya ada sama keponakan saya inisial DL.
Pada saat itu saya menolak tak usah lah bang, kalau YL serius mau menikah suruh aja DL itu kasih Nomor saya ke siperempuan itu kalau memang perempuan itu benar serius mau berkeluarga. Tutur YN sekaligus menirukan perkataan TL kepada media.
Beberapa hari kemudian, ada nomor baru masuk di Whatsaap saya yang ternyata si Perempuan yang mengaku bernisial YL, singakat cerita berjalan komunikasi selama 1 bulan antara saya dan YL, akhirnya kami saling cocok atau sepakat.
Sehingga YL, berkata sama saya untuk menjemputnya ke Sibolga untuk membawanya ke Pekanbaru agar pernikahan kami dilaksanakan di pekanbaru.
sesampainya di Sibolga pada hari Selasa, 08/02/2023, sesampainya saya disibolga, berjumpalah dengan YL, dan pada saat itu saya bermaksud pingin bertemu keluarganya yang ada di Sibolga, seperti Pamannya dan Abang-abang kandungnya. Namun YL menolak dengan alasan yang tidak jelas dan bahkan mendesak saya untuk segera berangkat ke Pekanbaru.
Pada hari Rabu pagi, 09/03/23), kami sampai lah di Pekanbaru, dan langsung menjumpai keluarganya yang ada di Pekanbaru yang sebelumnya menfasilitasi bernisial TL dan DL yang tak lain adalah keluarga YL sesuai pengakuan mereka.
Hingga keluarga atau wali yang betanggung jawab terhadap YL (siperempuan) adalah TL dan DL dan keluarga saya melakukan komunikasi atau pembicaraan secara adat Nias yang untuk melangsungkan pernikahan kami berdua.
Setelah mencapai kesepakatan antara keluarga YL yang ada di Sibolaga yang diwakili oleh TL dan DL bersama keluarga saya akhirnyaa saya dimintai jujuran atau mahar sebesar Rp. 12 jt rupiah.
Pada Hari Jum'at siangnya 11/2/23, keluarga saya menyerahkan mahar kepada TL dan DL dengan beberapa orang yang menyaksikan pada saat itu, dengan rencana hari Minggu nya, 13/02/2023 akan dilangsungkan pemberkatan pernikahan digereja.
Namun sebelum hari minggunya, pada Sabtu siangnya 12/2/23. YL (calon istri saya). Meminta kepada saya mengatarnya ke pasar untuk bebelanja keperluan pesta adat pernikahan kami, lalu saya mengatarnya dan dengan memberikan uang kepadanya kepadanya pada saat itu, sebesar Rp. 500.000, sesampainya di pasar, saat turun dari motor/honda yang kami kendarain. YL berkata kepada saya, saya mau pergi..!, Mendengar perkataan YL tersebut, dengan terkejut, dan saya menjawabnya. Ada apa?, Kenapa pergi?, bukannya ini pilihan dan kemauan serta keikhlasan kita berdua, si perempuan menjawab. Intinya saya mau pergi, dengan nada keras ia membentak saya.
Lanjut YN, yang terus membrontak dengan takutnya saya dan pada saat itu saya mengatkan kepadanya, ia kamu beloh pergi tapi pergi kemana..? terserah kamu mau kemana nanti pergi tapi saya meminta untuk diberitahukan dulu hal ini kepada keluargamu yang di sini yaitu TL dan DL, agar mereka tau. YL menjawab tidak perlu itu, pokonya saya mau pergi sekarang!, Dan saat itu saya sudah panik sekali, takutnya terjadi sesuatu antar saya dan dianya (YL) jika seperti ini terus, dan saya katakan kepadannya agar menunggu disini sebentar, biar saya memanggil TL dan DL, lalu saya pergi untuk memanggil keluarganya.
Sesampainya saya dan keluargnya di lokasi dimana dia saya tiggal untuk sementara, namun YL tidak berada disitu lagi, sudah tidak ada lagi, sudah hilang, kami sudah berusaha mencari kesana dan kesini namun tak bertemu dengan YL lagi, dan kami pun kembali pulang, dan menghubungi keluarganya yang ada di Sibolga, namun mereka tidak memberikan solusi.
TL dan DL pun ikut diam dalam masalah ini, bahkan setiap saya tanyakan kepada mereka. Malah diberikan sikap arogansi, dengan membentak-bentak dan cuek terhadap saya dan keluarga saya.
Menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan, maka saya buat pengaduan di Polsek Tenayan Raya pada Rabu, 15/02/2023 lalu, untuk mencegah dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan antara keluarga saya dan keluarga pihak mempelai perempuan.
Namun sudah mau 2 bulan saya buat pengaduan di polsek tenayan raya hingga sampai saat ini belum ada jawaban yang pasti dengan berbagai alasan. Antara lain alasan bahwa kasus ini, nominal uangnya tidak seberapa coba dirunding dulu, kalau ke sibolga sana kita sudah berapa biayanya dan berbagai alasan lainya dari polsek.
Saya berharap dalam masalah ini, agar bisa mendapat titik terang. Memang uang Rp.12 juta kecil bagi orang yang banyak uangnya, tapi bagi saya sangat besar, apa lagi saya ini yang hanya bekerja sama orang dangan kerja batu bata. Ucap dan tutur SN dengan rasa sedih.
Masih lanjut sumber (YN), menduga sepertinya pengaduan saya ini dianggap sepele oleh polsek tenayan raya-kota pekanbaru, dan terkesan karena saya tidak memberikan apa-apa kepada mereka dan karena orang lemah dari segi pendidikan apalagi segi ekonomi, sedangkan uang jujuran yang diminta keluarga YL itu saja, sampai sekarang belum saya ganti sama orang yang saya pinjam. Ucap SN dengan hati kecewa. Kamis, 30/3/23. (As/Tim) ***
Komentar Anda :